Blogroll

Training Penyambungan Serat Optik

ini training penyambungan serat optik

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Senin, 27 Oktober 2014

Latar Belakang

A. Latar Belakang
Komunikasi merupakan salah satu hal penting dalam hidup manusia, dimana pesan atau informasi oleh pengirim kepada penerima melelalui berbagai media komunikasi. Seiring dengan berjalannya waktu, teknologi komunikasi dan informasi juga ikut mengalami perkembangan sehingga bisa menyediakan berbagai layanan yang dikehendaki. Salah satu layanan teknologi Serat Optik yang merupakan kabel optik.
Demikian juga bangsa Indonesia ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan salah satu modal utama dalam pembangunan kemajuan bangsa. Indonesia yang makmur dan didukung sistem ekonomi yang kuat. Dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi Indonesia banyak melakukan proses alih teknologi di berbagai sektor. Hal ini dimaksudkan agar tahap tertentu Indonesia mampu menggunakan dan mengambil manfaat dari teknologi yang lebih tinggi.
Salah satu usaha yang dilakukan yaitu meningkatkan sumber daya manusia (SDM) merupakan salah satu pendukung utama dalam proses alih teknologi, bentul realisasi konkrit adalah dengan pelaksanaan praktek kerja yang dilakukan siswa di perusahaan / instansi terkait. Dengan semakin meningkatnya kebutuhan manusia akan informasi maka bidang-bidang yang berhubungan dengan penyampaian informasi yaitu bidang teknologi yang mengalami kemajuan pesat. Dengan teknologi komunikasi yang canggih perbedaan waktu dan tempat bukanlah menjadi masalah. Segala informasi dan peristiwa-peristiwa yang terjadi di belahan dunia dapat melalui  sarana komunikasi. Maka dari itu dibutuhkan suatu teknologi Serat Optik yang mempunyai bandwidth yang lebar serta bekerja pada frekuensi yang tinggi maka jumlah informasi yang akan dibawa akan lebih banyak.
Perkembangan teknologi telekomunikasi yang sangat pesat tersebut mendorong penulis untuk mempelajari teknologi tersebut.  Serat Optik lebih banyak digunakan oleh masyarakat. Oleh karena itu, penulis mengadakan praktek kerja lapangan (PKL) pada instansi yang terkait yaitu PT. AREA NETWORK MALANG. Diharapkan setelah prakter kerja lapangan (PKL) ini penulis dapat mengetahui, memahami, serta menguasai ilmu dalam bidang Serat Optik.

Kekurangan Serat Optik

D. Kekurangan Serat Optik
Kekurangan Serat Optik melalui transmisi Sinyal adalah :
1. Serat optik dapat menyalurkan energi listrik sehingga repeater harus dicatu secara remote menggunakan kabel tembaga yang terpisah.
2. Intensitas energi yang dipancarkan infra merah dapat merusak mata.
3. Kontruksi Serat Optik cukup lemah dan rapuh.
4. Karakteristik Transmisi akan berubah bila terjadi tekanan yang berlebihan.

Kelebihan Serat Optik

C.    Kelebihan Serat Optik
Kelebihan Serat Optik, yaitu :
1. Mempunyai bandwidth yang lebar. Bekerja pada frekuensi yang tinggi maka jumlah informasi yang akan dibawa akan lebih banyak.
2. Redaman sangat rendah, perkembangan serat ini telah menghasilkan produksi dengan redaman yang sangat rendah dibandingkan dengan kabel yang terbuat dari tembaga.
3. Kebal terhadap gangguan gelombang elektromagnetik. Serat-serat terbuat dari kaca atau relative adalah bebas dari interferensi medan magnet, frekuensi radio dan noise listrik.
4. Dapat menyalurkan informasi digital dengan kecepatan yang tinggi, kemampuan serat dalam menyalurkan sinyal frekuensi tinggi, sangat cocok dengan pengiriman sinyal digital pada multipleks digital dengan kecepatan dari Mb/s hingga Gb/s.
5. Ukuran dan berat serat kecil dan ringan, ukurannya yang kecil dan ringan sehingga pemakaian ruangan lebih ekonomis.
6. Tidak mengalirkan arus listrik. Karena terbuat dari kaca atau plastik sehingga tidak dapat dialiri arus listrik dan terhindar dari hubungan pendek.
7. Sistem dapat diandalkan dan mudah pemeliharaannya. Keandalan umumnya tinggi jika dibandingkan dengan konduktor listrik yang konvensional. Komponen mempunyai umur perangkat yang lama antara 20 hingga 30 tahun dan memiliki redaman yang kecil, sehingga tidak banyak memerlukan repeater.
8. Dapat mencapai jarak yang jauh tanpa menggunakan repeater. Hal ini disebabkan karena redamannya yang rendah.
9. Pengaman kerahasiaan informasi terjaga dengan baik. Penyadapan informasi dengan induksi atau hubungan yang sederhana tidak mungkin terjadi.
10. Tidak berkarat. Bahan silica sebagai bahan dasar mempunyai sifat kimia yang sangat stabil dan tidak mengalami korosi.
11. Crosstalk rendah. Kemungkinan terjadinya kebocoran cahaya antar serat sangat kecil demikian pula kebocoran akibat masuknya sinar dari luar yang kemudian ikut merambat dalam serat.
12. Tahan terhadap temperature tinggi. Bahan silica mempunyai titik leleh kira-kira 1900 derajat celcius sehingga sangat cocok dipergunakan pada daerah rawan yang relative tinggi.

Jenis Serat Optik

B. Jenis Serat Optik
1. Saat ini ada 3 jenis Serat Optik yang umum digunakan yaitu :

a. Step Index Monomode
       Dewasa ini kebutuhan akan transmisi dengan bandwidth yang lebar semakin meningkat. Sehingga dikembangkan tipe Serat Optik yang dapat memenuhi kebutuhan tersebut. Dapat dilihat bahwa semakin rendah jumlah mode, semakin tinggih bandwidthnya. Idealnya cahaya berpograsi hanya melalui satu mode saja yang paralel dengan sumbuserat. Inti mempunyai diameter diantara 2 sampai dengan 10 µm dan selubung telah distandarisasi pada 125µm. Redaman serat optik Step Index Monomode adalah 2 sampai dengan 5 dB/km, dan dengan bandwidth 50 GHz.km.

b. Step Index Multimode
       Serat optik Step Index Multimode dibuat dari inti (core) yang relative besar, dengan diselimuti clading. Intinya mempunyai diameter antara 50 sampai dengan 200µm, dimana selubung sangat tipis. Inti dan selubung mempunyai indek bias yang berbeda. Kabel ini mudah dibuat, sehingga kabel Serat Optik tipe inilah pertama kali yang ada dipasaran. Serat Multimode Step Index digunakan untuk jarak yang pendek dengan bit rate yang relatif rendah. Kabel ini cocok untuk Transmisi medium. Redaman dari serat Multimode Step Index adalah antara 5 sampai 30 dB / km, dan bandwidth antara 10 sampai dengan 100 MHz.km.

c. Graded Index Multimode
      Tipe ketiga dari serat optik adalah Serat Optik Graded Index Multimode. Kabel ini terdiri dari inti yang mempunyai indek bias berkurang sedikit demi sedikit secara step by step mulai dari pusat inti sampai batas antara inti dengan selubung. Inti tersebut terdiri dari lapisan-lapisan gelas, masing-masing lapisan mempunyai indeks bias yang berbeda. Umumnya diameter inti 50 µm dan untuk selubung 125 µm. Berkas cahaya yang merambat melalui kabel ini dibelokan sampai propagasi sejajar dengan sumbu  serat. Di titik pantul tersebut propagasi diarahkan ke arah sumbu serat.

d. Serat Multimode Graded Index
      Mempunyai redaman mulai 3 sampai dengan 10 dB/km dan bandwidth 1 GHz. Meskipun mempunyai banyak keuntungan, Serat Optik Multimode Graded Index sukar pembuatannya dan oleh karena itu harganya menjadi lebih mahal daripada serat Multimode Step Index.

Penjelasan Singkat Pengertian Serat Optik

A. Penjelasan Singkat Pengertian Serat Optik
Serat optik adalah saluran transmisi atau sejenis kabel yang terbuat dari kaca atau plastik yang sangat halus dan lebih kecil dari sehelai rambut, dan dapat digunakan untuk mentransmisikan sinyal cahaya dari suatu tempat ke tempat lain. Sumber cahaya yang digunakan biasanya adalah laser atau LED. Kabel ini berdiameter lebih kurang 120 mikrometer. Cahaya yang ada di dalam serat optik tidak keluar karena indeks bias dari kaca lebih besar daripada indeks bias dari udara, karena laser mempunyai spektrum yang sangat sempit. Kecepatan transmisi serat optik sangat tinggi sehingga sangat bagus digunakan sebagai saluran komunikasi.
Perkembangan teknologi serat optik saat ini, telah dapat menghasilkan pelemahan (attenuation) kurang dari 20 decibels (dB) / km. Dengan lebar jalur (bandwidth) yang besar sehingga kemampuan dalam mentransmisikan data menjadi lebih banyak dan cepat dibandingan dengan penggunaan kabel konvensional. Dengan demikian serat optik sangat cocok digunakan terutama dalam aplikasi sistem telekomunikasi. Pada prinsipnya serat optik memantulkan dan membiaskan sejumlah cahaya yang merambat didalamnya. Efisiensi dari serat optik ditentukan oleh kemurnian dari bahan penyusun gelas / kaca. Semakin murni bahan gelas, semakin sedikit cahaya yang diserap oleh serat optik.

Masalah Yang Dihadapi & Pemecahan Masalahan



A.           Masalah Yang Dihadapi & Pemecahan Masalahan
a.             Masalah Yang Dihadapi
1)      Drop Core putus
Drop core sering kali putus akibat tertimpa beban berat dan tekukan berlebihan.
2)      Core dalam pacth connector patah
Biasanya disebabkan oleh pelanggan (menggoyang-goyang konektor).
b.             Pemecahan Masalah
1)      Teliti dan selalu berhati-hati dalam melakukan instalasi.
2)      Pengintalasi diharapkan dapat memberitahu sedikitnya tentang cara perawatan.

Senin, 20 Oktober 2014

Persiapan Alat dan Perkakas Penyambungan

D. Persiapan Alat Dan Perkakas Penyambungan

1. Alat / perkakas yang harus dipersiapkan dalam penyambungan Serat Optik antara lain:
a. OTDR (Optical Time Domain Reflectometer).
b. Optical Fiber Fusion Splicer.
c. Optical Fiber Tool Case.
d. Fiber adapter.
e. Kotak perkakas.
f. Kotak material Serat Optik alumunium.
g. Voltage regulator.
h. Portable generator set.
i. Tangga alumunium 2x4 meter.
j. Tenda.
k. Meja sambung.
l. Tracker3300 lbs.
m. Racket puller.
n. Pull puller.
o. Fiber cleaver set.
p. Cable glider / rooler.
q. Band-it.
r. Lampu gantung..
s. Linggis
t. Cangkul

Pemeliharaan Rutin

C.Pemeliharaan Rutin
      Agar perangkat maupun jaringan kabel Serat Optik dapat digunakan kapan saja, dan tahan lama maka perlu diadakan pemeliharaan rutin. Pemeliharaan rutin ada 2 macam, yaitu :

1. Perawatan Rutin Perangkat SKSO / OLTE, terdiri dari:
a. Pemeliharaan Harian : Cek Perangkat OLTE.
b. Pemeliharaan Mingguan.
Agar peralatan pada perangkat siap pakai sewaktu-waktu, maka perlu dilakukan pemeliharaan setiap minggu satu kali yang meliputi pengecekan, pengetasan, dan alat-alat yang dicek antara lain sebagai berikut :
1). Alat sambung kabel serat optik (splicer).
2). Alat ukur kabel serat optik (OTDR).
3). Generator set.
4). Mobil SKSO.
5). Alat komunikasi (Talk Set).
6). Power meter.
7). Sarana penunjang lainnya.

c. Pemeliharaan Bulanan
Selain pemeliharaan harian dan mingguan, dalam SKSO juga terdapat pemeliharaan bulanan, yang meliputi:
1). Pengecekan Manhole / Handhole
Untuk menghindari gangguan pada titik sambung (join closure) akibat masuknya air / lumpur pada Manhole /  Handhole dan menghilangnyatanda-tanda yang terdapat pada kabel Manhole / Hanhole perlu dilakukan hal-hal sebagai berikut :
a). Bersihkan / kuras Manhole / Handhole yang terdapat pada titik sambung kabel optik secara rutin sesuai jadwal pemeliharaan.
b). Cek kondisi stopper yang menutupi lubang-lubang polongan, bila terjadi penyimpangan segera diadakan perbaikan untuk mencapai kondisi seharusnya.
c). Cek kondisi kabel dan penyangga kabel beserta aksesorisnya, bila ada yang kurang / terlepas segera diperbaiki / diganti.
d). Mengganti tanda pada kabel jika tanda pada kabel yang ada pada Manhole / Handhole tersebut.
e). Cek kondisi tutup Manhole / Handhole bila ada yang tidak yang rusak atau cahaya kusam segera diganti / dicat ulang.
f). Sehabis bekerja pada Manhole / Handhole jangan lupa menutup kembali tutup Manhole / Handhole dengan rapat dan sempurna.
g). Memberi tanda berupa patok pada Manhole / Handhole yang berada pada posisi rawan, persawahaan dan perbukitan.

2). Patroli Kabel Serat Optik Tanah (Buried Cable)
Pelaksanaan patroli dengan menelusuri rute kabel sejauh 6km/hari, agar situasi dan kondisi kabel optik dapat dikathui sedini mungkin perlu dilakukan hal-hal berikut :
a). Cek pipa besi galvanis jembatan kabel pada penyebrangan sungai.
b). Cek tiang beserta aksesorisnya,pondasi dan kawat duri sebagai pengaman, bila terjadi kerusakan segera di laksanakan perbaikan.
c). Cek rute dan tanda rute (rambu-rambu) untuk mengetahui kondisi lingkungan disekitar rute kabel,apabila terdapat hal-hal yang membahyakan kabel serat optik,misalnya longsor,rumput tinggi dan pepohonan,kegiatan penduduk karena adanya pemukiman baru.
d). Mengganti tanda rute kabel yang berupa patok apabila patok yang lama hilang /rusak oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
3). Patroli serat  kabel udara (Airel Cable)
a). Cek pepohonan dan rerumputan sekitar rute yang dilewati kabel serat optik, bila membahayakan perlu dilakukan perambahan dan pemotongan.
b). Cek kondisi joint closure yang berada di tiang atau di Handhole, bila membahayakan perlu dilakukan pengamanan.
c). Patroli dilaksanakan dengan jalan kaki menulusuri rute kabel sejauh 7 km/hr, agar situasi kabel dapat diketahui sedini mungkin.
d). Pengukuran tegangan input maupun output perangkat OLTE.

d. Pemeliharaan 6-bulanan:
Pengukuran core yang kosong dilakukan dua kali dalam setahun yang meliputi:
1). Mendeteksi peningkatan loss kabel (dB/km).
2). Mendeteksi peningkatan loss pada titik sambung.
3). Mendeteksi kerusakan fisik Serat Optik (lokalisir gangguan).
4). Pengukuran Optical Output Power OLTE

e. Pemeliharaan Tahunan:
1). Pengukuran BER (Bit Error Rate) tingkat E-1 atau STM-1 yang Idle.
2). Alarm Set.
3). Pengukuran Sensitivitas dan Margin Receiver.

2. Pemeliharaan Rutin Jaringan Kabel Optik
a. Pemeliharaan 2-Mingguan:
1). Patroli Jarkab Optik Kabel Udara.
2). Patroli Jarkab Optik Kabel Tanah.
3). Patroli Jarkab Optik Kabel Duct.

b. Pemeliharaan 6-Bulanan:
Pengukuran Core Optik yang Idle Meliputi:
1). Kontinuitas Serat (Optical Time Domain Reflectometer).
2). Redaman total antar ruas Serat Optik dengan menggunakan alat jasa surce and power meter (Laser Source dan Power Meter).

c. Pemeliharaan Dadakan
Pemeliharaan dadakan juga dibagi menjadi dua, yaitu:
1). Pemeliharaan Dadakan Perangkat SKSO / OLTE.
Pada kondisi operasi normal (tidak terjadi gangguan sistem). Pada waktu terjadi gangguan pada sistem maupun perangkat, untuk mengatasi hal ini maka modul yang mengalami alarm segera ditangani.
2). Pemeliharaan Dadakan Jaringan Kabel Optik.
Pemeliharaan dadakan pada kabel Serat Optik terjadi apabila kabel serat optik yang digunakan sebagai media transmisi terputus. Putusnya kabel Serat Optik ini dapat terjadi karena beberapa faktor, yaitu karena senapan angin, gesekan benang layang-layang, proyek pemerintah, dan kegiatan masyarakat.

Prosedur Penyambungan Serat Optik

A. Prosedur Penyambungan Serat Optik

      Tujuan penyambungan kabel serat optik secara umum adalah untuk menyambung dua buah kabel serat optik sesuai dengan prosedur yang benar sehingga mempunyai rugi-rugi sekecil mungkin.
      Penyambungan serat optik atau yang sering disebut dengan splicing serat optik dilakukan pada saat serat putus yang dikarenakan oleh faktor dari luar seperti terkena senar layangan, cangkul, jangkar, dan lain-lain atau untuk menghubungkan kedua ujung serat optik pada saat instalasi dengan jarak yang jauh. Dengan melakukan spilicing ini kita akan dapat mengurangi redaman. Hal ini disebabkan bila kita menggunakan konektor biasa untuk menghubungkan kedua ujung serat optik, maka kita akan mendapatkan redaman yang lebih besar dibandingkan melakukan teknik splicing.

Adapun prosedur penyambungan serat optik ialah :

1. Menghidupkan alat ukur
Mesin fusion splicer menggunakan catuan listrik PLN atau dengan menggunakan battery yang terdapat pada mesin tersebut. Setelah tombol “ON” ditekan, monitor LCD akan menampilkan menu-menu yang digunakan untuk setting alat ukur.
2. Memilih mode penyambung
Yaitu setting alat splicer seperti setting arus, panjang gelombang, dan besarnya loss maksimum yang di ijinkan.
3. Pemasangan splice protector
Sebelum serat dikupas terlebih dahulu masukan sleeve (splice protector) ke salah satu serat yang akan disambung. Langkah ini sangat sederhana tapi paling sering terlupakan.

4. Pengupasan coating
Kupas coating kedua ujung yang akan disambung sepanjang 5cm.
5. Bersihkan kabel yang dikupas dengan alkohol murni agar tidak ada debu atau kotoran yang menempel pada core.
6. Potong core menggunakan clipper hingga mempunyai ujung yang lurus dan permukaan yang halus.
7. Letakkan serat optik secara perlahan pada bagian X77, jangan sampai ujung core terbentur, karena jika terbentur maka core tidak mau tersambung.
8. Letakkan ujung core dekat dengan elektroda dan tutup penutup. Letakkan pula core lain pada sisi yang berlawanan.
9. Tutup alat penyambung.
10.Tekan set maka proses penyambungan akan berlangsung. Pada proses ini akan melalui beberapa tahap yaitu gap setting, aligning, #arc#, estimating dan finish.
11. Jika sudah finish maka proses penyambungan telah selesai dan akan dimunculkan nilai RL. Nilai RL yang masih dapat ditolerir adalah 0,03. Jika lebih dari itu maka proses penyambungan harus diulangi. Karena hal ini menggambarkan kualitas FO yang sudah tersambung, semakin kecil nilai RL maka semakin bagus kualitas hasil penyambungan FO.
12. Letakkan karet pelindung pada tempat penyambungan. Kemudian letakkan ditempat pengerutan yang terfasilitasi pada alat tersebut. Tekan heat maka beberapa menit kemudian karet pelindung akan menutup yang ditandai dengan suara alarm yang keluar pada mesin fusion splice.